BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

slide

Kamis, 04 Juni 2009

Memperhalus Photo HandPhone yang Resolusi Rendah

pertama buka file foto cewe cantik nya



Tekan CTRL + J untuk menduplikat.. saya suka ngebiasain ngeduplikat file asli dulu.. karena untuk perbandingan hasil nya.. di layer hasil duplikat Klik Filter > Noise>Reduce Noise ( perintah ini mungkin hanya ada di Photoshop CS2 keatas mungkin.. saya sendiri pake Photoshop CS3.



Sekarang duplikat lagi layer 1 ( layer yang barusan di edit )



Klik Filter > Blur > gaussian Blur
Setting dengan Radius 3



Lalu Ganti effect layer menjadi SOFT LIGHT



Hasilnya :




Perbandingan :




Lumayan ter reduksi kan?
Silahkan coba..
Terima kasih

Valentine Day.. ikut apa ngga ya?

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat muslim yang dicintai Allah SWT. Ramai orang mengatakan tanggal 14 Feb itu adalah hari untuk merayakan kasih sayang. Banyak muda-mudi menantikan hari itu, bahkan yang paling banyak “merayakannya” di bumi indonesia-yang notabene mayoritas muslim- adalah muda-mudi muslim sendiri. Tanggal 14 Feb itu, yang entah sejak kapan, disepakati sebagai hari “kasih sayang” menjelma begitu rupa menjadi hari dimana kita “diwajibkan” menunjukkan “kasih sayang” kepada “someone special”. Hari yang sarat dengan simbol hati, mawar, warna pink dan makanan coklat ini, menjadi begitu ditunggu-tunggu kehadirannya bagi sebagian muda-mudi muslim, sahabat-sahabat kita tercinta. Hari dimana si jomblo bertemu dengan jomblowati..atau hari dimana yang “ngedate” mendapatkan sesuatu yang “lebih” daripada sebelumnya, “It’s the show time” kata mereka.

Bahkan ada sebagian dari muda-mudi itu mempersiapkan “sarung pengaman”, “untuk apa?”.. “biar ga hamil” katanya, na’udzubillah tsumma na’udzubillah. Lantas bagaimanakah sikap terbaik kita, sebagai seorang muslim, sebagai seorang sahabat..melihat gelagat yang mungkin terjadi, diamkah? atau mendukung? atau ikut serta? atau menyampaikan pemahaman bagaimana sesungguhnya Islam memandang sebuah budaya(eg.perayaan) dari luar semacam perayaan Valentine Day.

Sederhananya kita mengenal 2 bentuk “penjajahan” terhadap manusia, pertama penjajahan dalam bentuk fisik. Faktanya jelas, ada yang menindas dan ada yang ditindas. Kecenderungan orang yang ditindas untuk melawan pun cukup besar, karena ada masanya seseorang yang terus ditekan dan ditekan akan melawan.
Kedua, penjajahan dalam bentuk non fisik. Senjata yang digunakan biasanya produk-produk pemikiran, atau “packaging” budaya. Penjajahan model ini sangat sulit untuk diidentifikasi, karena tidak sedikit orang-orang yang memiliki kapabilitas intelektual cukup mapan, tidak mengetahui bahwa sebagian/ semua pola pikirnya telah terjajah ide-ide yang tidak islami. Bercampur antara yang haq dan bathil, menciptakan keragu-raguan bagi banyak orang.

Tidak selamanya juga yang dari barat itu pasti buruk, sebagaimana juga tidak semua budaya timur itu pasti baik. Kriteria baik atau buruk bagi kita umat islam, tidak ditentukan dari asalnya, barat atau timur. Tetapi sejauh mana hal itu memiliki kesesuaian dengan “pusaka” yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW, yakni Al Quran dan Sunnah Nabi. Terkait dengan hari valentine ini, bahwa didalam islam jelas kita tidak mengenal tanggal 14 Feb itu sebagai hari kasih sayang, karena bagi seorang muslim, setiap hari haruslah menjadi hari untuk berkasih sayang. Dan kasih sayang disini, bukan dalam artian yang sempit, sebagaimana yang banyak dipahami muda-mudi, yang hanya sebatas dorongan hasrat “sesuatu” diantara perut dan lutut, na’udzubillah. Tetapi kasih sayang yang sesungguhnya, seperti keikhlasan seorang hamba kepada Sang Khaliqnya, kasih sayang kepada pasangan yang halal, kasih sayang kepada orang tua, saudara, teman, dan segala apa yang ada dimuka bumi ini. Kasih sayang sejati yang dilandasi oleh semangat ketaqwaan.

Ada banyak versi yang melatarbelakangi munculnya hari valentine ini, silahkan dicari, dibaca, dan dipahami. “Kasih sayang” yang hendak disampaikan didalam cerita-cerita itu sendiri, tidak mencerminkan bentuk kasih sayang yang islami, sehingga lengkap sudah, baik cerita yang melatarbelakangi dan pesan yang hendak disampaikan, tidak ada yang islami. Lantas, apa urgensi kita sebagai muda-mudi muslim turut merayakan dan meramaikan hari valentine tersebut? tidak ada. Bahkan kecenderungan untuk terjerumus kepada hal-hal yang bertentangan dengan agama kita semakin besar. Mulai dari meniru-niru kebiasaan orang-orang nasrani itu, pemborosan, bahkan sampai kepada perkara yang bisa mendekatkan diri kita dan orang lain kepada hal-hal yang berbau zina.

Rasulullah SAW bersabda “Nabi SAW datang ke Madinah sedangkan warga Madinah memiliki dua macam hari yang mereka gunakan untuk bersenang-senang. Lalu Nabi SAW bertanya: “Dua hari apa itu?” Mereka menjawab: “Kami dulu waktu jahiliyah, bersenang-senang padanya. Maka Nabi SAW menjawab: “Sungguh Allah telah menggantikannya untuk kalian dua buah hari Raya yang jauh lebih baik, yaitu hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i dengan sanad shahih). Dari hadits ini setidaknya ada 2 pelajaran yang bisa kita ambil, pertama, membedakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan orang-orang jahiliyah termasuk didalamnya kebiasaan yahudi dan nasrani, tidak diragukan lagi adalah perintah agama. Dan kedua, sesungguhnya Rasulullah SAW sangat memahami karakter umatnya, sehingga ketika beliau SAW melarang umatnya, maka beliau akan memberikan ganti, yang kebaikan dari ganti itu dijamin langsung oleh Allah SWT.

Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : “Kalian benar-benar akan mengikuti tata cara umat-umat sebelum kalian, selangkah demi selangkah hingga mereka memasuki lubang biawak kalian pasti mengikutinya. “Para sahabat bertanya : Apakah yang engkau maksudkan Yahudi dan Nashara ?” Beliau menjawab : Kalau bukan (mereka) siapa lagi?” (Muttafaqun ‘alaihi)

Allah SWT berfirman : “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Surah Al-An’am : 116)

Sudahkah kita begitu bersemangat ketika bulan ramadhan tiba sesemangat kita menyambut hari valentine? Dengan banyak bermuhasabah, mensucikan diri, memperbaiki kualitas pemahaman keislaman dan ibadah kita, serta mempertahankannya di 11 bulan ke depan? Jika jawabannya “Hmm..iya..sepertinya saya memang lebih bersemangat menyambut hari valentine, dibandingkan hari-hari dibulan ramadhan”, mungkin tanpa kita sadari, dengan gencarnya “provokasi” media dan lingkungan menyambut hari valentine itu, pemikiran kita sesungguhnya telah terjajah. Bebaskanlah diri kita dari segala bentuk penjajahan itu, kuatkan azzam, tunjukkan bahwa seorang muslim itu memang beda, dan mampu membedakan(sifat furqan) yang benar untuk diikuti, serta yang salah untuk ditinggalkan. Semoga Allah SWT menunjukkan kepada kita yang benar itu benar, dan yang salah itu salah. Wallahu’alam.

wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

buka facebook yu